Monday, May 29, 2017

Yuk! Move On dari Kedukaan

Grieving
Grieving, sumber: flickr.com

Kedukaan dan kehilangan merupakan hal yang pasti akan dialami setiap orang. Kehilangan orang tersayang, sahabat maupun teman tidak akan dapat dihindari oleh siapapun. Memang benar, kehilangan akan meninggalkan kedukaan. Bahkan, beberapa orang terjebak dalam kedukaan tersebut. Di beberapa kasus, move on dari kedukaan adalah hal yang sangat sulit  dilakukan. Mungkin beberapa tips ini bisa bermanfaat bagi anda yang sedang dilanda kedukaan dan ingin segera move on.

1. Berfikiran positif.
Ketika berduka, ada kalanya orang akan merasa jatuh. Bahkan membuatnya bersemangat kembali menjadi sebuah tantangan. Satu hal pertama yang bisa dilakukan adalah membangun kembali pikiran positif anda. Anda bisa mulai menanamkan bahwa kematian bukanlah akhir, karena semua orang akan berujung kesana. Sehingga ketika berduka dengan kepergian seseorang yang kita sayang, yakinilah bahwa itu memang yang terbaik baginya. Ketika kita bisa berfikiran positif mengenai kematian, kita bisa memandang kematian dari sisi yang lebih baik. Bahwa kematian adalah obat terakhir bagi semua penyakit. 

2. Tidak berlarut-larut dalam duka.
Berduka adalah ekspresi kehilangan yang sangat wajar. Menangis, marah, kesal, jengkel, berkecamuk menjadi satu. Bertanya-tanya kenapa semua berujung seperti ini. Namun sadarilah bahwa anda tidak boleh berkubang terlalu lama. Setiap orang memang butuh waktu berduka, namun buatlah batasan dalam diri anda. Ambil waktu sendiri, nikmati masa duka anda, lalu ambil sikap, dan kembali beraktivitas. Karena dunia tidak akan menunggu anda untuk pulih, dan waktu terus berjalan.

3. Temukan kembali ritme kehidupan.
Dalam masa duka, pasti akan ada yang hilang dari ritme keseharian kita. Menemukan kembali ritme yang baru sangat penting dilakukan, agar anda dapat kembali beraktivitas dengan optimal. Susun kembali jadwal kegiatan anda, sesuaikan jadwal yang anda buat dengan kesibukan yang baru. Menemukan ritme baru juga merupakan salah satu cara yang efektif agar anda tidak terus teringat pada kenangan yang membuat anda tidak dapat beraktivitas dengan optimal.  

4. Berkumpul bersama orang yang perduli.
Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengobati rasa duka ialah dengan berkumpul dengan orang yang peduli. Berkumpul bersama, bercerita mengenai kenangan-kenangan manis tentunya akan membantu anda memandang kedukaan dari arah yang lebih positif. Disamping itu, berkumpul bersama orang yang berempati tinggi juga dapat menghindarkan anda dari kemungkinan depresi pasca kedukaan.

5. Perbanyak kegiatan.
Hal yang terakhir ini adalah hal yang pasti perlu anda lakukan. Memperbanyak kegiatan otomatis akan menyita sedikit banyak waktu anda. Sehingga kemungkinan bagi anda untuk duduk diam dan merenung akan semakin kecil. Disamping itu, melakukan banyak kegiatan baru tentunya akan dapat menambah lingkungan pertemanan baru bagi anda. 

Dari sekian banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kedukaan yang kita lakukan, ada satu hal pasti yang dialami semua orang yaitu hal tersebut tidaklah mudah. Mengatasi kedukaan tidaklah berarti melupakan orang tersebut. Ketika anda tidak mampu untuk melangkah maju, entah karena takut, sedih, atau apapun itu, sebaiknya anda melakukan 1 hal terakhir yang terbukti paling ampuh. DOA.

Semoga bermanfaat.

Tuesday, May 23, 2017

Kerjaanmu berat? Udah coba dibandingin sama ini belum??

(mungkin) Pekerjaan terberat di dunia

Hard work | 048x
Hard work, sumber : flickr.com

Kenikmatan bekerja bisa saja dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah jam kerja, skala tanggung jawab, rekan kerja, lingkungan kerja sampai masalah honor. Agar pekerjaan bisa bertahan lama, faktor-faktor tersebut harus dapat berdiri sejajar dan seimbang. Kalaupun ada faktor yang lebih dominan, belum tentu faktor tersebut dapat menutupi kekurangan dari faktor lainnya.
Dibalik beratnya macam-macam pekerjaan diluar sana, mungkin ada 1 pekerjaan yang (mungkin) menjadi pekerjaan terberat. Dan pekerjaan itu adalah menjadi orang tua. Ya, anda tidak salah. Menjadi orang tua adalah pekerjaan terberat. Mengapa penulis bisa berpendapat demikian? Mari kita coba telaah satu persatu berdasarkan faktor-faktor diatas:

1. Jam kerja


Timed.

Time, sumber: flickr.com

Pertama, jam kerja. Mungkin anda berbangga hati dengan memiliki jam kerja nyaman. 40 jam perminggu dan libur pada saat weekend maupun hari besar. Atau mungkin anda mengeluh tentang betapa panjang jam kerja anda, 12 jam perhari mungkin? Tapi, pernahkah terfikir bahwa orang tua tidak pernah punya jam kerja pasti. Ada kalanya kita akan berurusan dengan buah hati 12-14 jam perhari, ada kalanya juga hanya 3-4 jam. Itu semua tergantung situasi. Yang jelas, sesadis-sadisnya tuntutan bos anda yang menuntut anda untuk lembur, pasti akan kalah dengan tuntutan si kecil. Si kecil tidak akan mau tahu anda lagi apa, lagi ngapain, lagi kenapa. Yang jelas, ketika dia menangis, sebagai orang tua harus selalu siap siaga!! 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa libur (kecuali kalau punya pengasuh).

2. Skala tanggung jawab

scales
Scale, sumber : flickr.com

Seberapa besar sih skala tanggung jawab yang anda pikul di kantor? Anda staf? Supervisor? Atau manager? Anda merasa bertanggung jawab atas hidup anak buah anda? Coba anda bandingkan dengan seberapa besar tanggung jawab yang anda emban ketika menjadi orang tua.
Kalau karyawan anda berprestasi, anda mungkin bisa ikut merasa bangga. Sebaliknya ketika ia bermasalah, bisa saja kita memutuskan hubungan atau enggan bertanggung jawab atas itu. Tapi, anda tidak bisa menerapkan hal yang sama kepada anak. Keberhasilan maupun kegagalan anak, semua adalah tanggung jawab orang tua. Gak mungkin kan kita bisa memutuskan ikatan orang tua dan anak hanya karena anak kita terjatuh dalam masalah. Ikatan itu ada seumur hidup, selamanya. Jadi, sudah terbayang dong konsekuensi yang harus kita tanggung kelak ketika pola yang kita terapkan ternyata keliru.

3. Rekan kerja

Business
Partner, sumber : flickr.com

Rekan kerja adalah salah satu faktor yang menciptakan atmosfir kerja. Tidak jarang kita memutuskan resign karena rekan kerja yang tidak sealiran. Sebagai orang tua, siapakah rekan kerja kita? jelas si kecil. Coba bayangkan, ketika rekan kerja bisa diajak komunikasi kesalahpahaman masih sangat mungkin terjadi. Apalagi kalau rekan kerja anda adalah si kecil, yang notabene punya bahasa sendiri, yang tentunya tidak kita mengerti, yang pastinya bakal protes dan menangis ketika keinginannya tidak terpenuhi. Dan parahnya lagi, kita tidak mungkin resign dari pekerjaan yang satu ini.

4. Lingkungan kerja


Office 


Office, sumber : flickr.com

Bagi karyawan kantoran, bisa bekerja dari rumah adalah suatu kenikmatan besar. Yang mungkin tidak terfikir oleh anda adalah bahwa bekerja di rumah akan selalu berhadapan dengan 2 hal pasti. Kedua hal tersebut adalah dunia yang cenderung monoton dan rutinitas yang berulang. Dengan kata lain, baik di kantor ataupun di rumah, tidak ada perbedaan suasana yang berarti. Mirip-mirip suasana kantor lah. Nah, yang biasanya menjadi dilemma adalah begini, ketika kita bekerja kantoran dan merasa jenuh, kita bisa pulang ke rumah untuk melepas penat dari rutinitas kantor. Tetapi jika kita berkantor di rumah, masa ia mau ke kantor untuk melepas penat? Kantornya siapa atuh?

5. honor(?)


Salary

Salary, sumber : flickr.com

Honor menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama. Tetapi sayangnya hal ini tidak berlaku bagi pekerjaan yang sedang kita bahas saat ini (baca: orang tua). Bukannya punya pemasukan, yang ada bahwa setiap bulan harus mengeluarkan uang. Untuk popok, susu formula, gaji si mba, pijat bayi, baju baru, dan tetek bengek yang bisa dikatakan ga ada habisnya.

Buat yang buru-buru kepengin nikah dan cepet-cepet punya momongan, ada baiknya dipersiapkan terlebih dahulu. Karena konsekuensi untuk pekerjaan ini  adalah seumur hidup. Pekerjaan yang satu ini juga tidak seperti permainan yang ada tombol pause nya, jadi ga kenal istilah time out.

jadi gimana, setelah membaca artikel ini, merasa sudah siap mendaftar untuk pekerjaan ini?

Wednesday, May 10, 2017

Mencari kerja itu susah? Siapa Bilang??!!

Frustrated
Frustrated, sumber: flickr.com

Siapa bilang cari kerja itu susah? Ya memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun itu bukanlah hal yang mustahil.
Memang sih, penulis juga sempat rasakan bahwa menemukan pekerjaan yang sesuai dengan peminatan dan latar belakang pendidikan penulis tidaklah mudah. Bahkan penulis juga sempat merasa sedikit putus asa. Penulis rasa anda juga pernah ada di posisi yang sama dengan penulis. Atau bagi yang saat ini masih berjibaku untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan anda, tetaplah bersemangat!
Berikut ini beberapa tips yang bisa penulis bagikan untuk memperbesar peluang anda menemukan pekerjaan yang sesuai :

1. Perluas Relasi
Salah satu kunci untuk mendapatkan pekerjaan adalah melalui relasi atau pertemanan. Dalam masa transisi menunggu kesempatan bekerja yang baru, perluaslah relasi.

friends 
Frienship, sumber: flickr.com

Cobalah untuk memiliki teman sebanyak-banyaknya. Dalam berteman, ada baiknya untuk tidak pilih-pilih. Namun ada kalanya, anda bisausahakan untuk memperoleh teman yang lebih dari anda. Lebih disini berarti, pendidikan lebih tinggi, atau jabatan lebih tinggi, atau relasi yang lebih luas. Hal ini nantinya akan membawa manfaat bagi anda. Anda akan belajar banyak ketika memiliki relasi yang lebih tinggi. Disamping itu, anda juga dapat memanfaatkan relasi anda itu untuk memperoleh informasi mengenai peluang kerja yang lebih baik.

2. Rajin Membaca

Reading
Reading, sumber: flickr.com

Tidak memiliki pekerjaan bukan merupakan alasan anda untuk hidup bermalas-malasan. Penulis juga mengerti, bahwa menganggur terlalu lama akan membawa kejenuhan yang luar biasa. Cobalah untuk mengisi kekosongan hari anda dengan hal-hal yang positif, membaca misalnya. Pilihlah buku yang tidak terlalu berat, seperti buku motivasi atau buku-buku pengetahuan populer. Dengan tema bacaan yang ringan, anda bisa terbantu untuk memulai sebuah kebiasaan baru. Hal ini juga mencegah anda agar tidak cepat penat dan menjadi malas membaca.
Disamping itu, membaca akan membawa pemikiran anda untuk selalu fresh dan ringan. Ketika pikiran fresh, tidak jarang ide-ide segar akan menghampiri anda. Siapa tahu salah satu ide tersebut malah dapat menghantarkan anda menjadi sukses dengan cara yang tidak pernah anda pikirkan sebelumnya. 

3. Tetap Belajar
Tidak berbeda halnya dengan membaca, belajar merupakan salah satu hal positif yang dapat anda lakukan sebelum anda terbenam dalam kesibukan pekerjaan anda yang baru. Cobalah untuk dapat belajar hal-hal baru yang selama ini anda belum sempat pelajari. Berkebun, memelihara binatang, atau mungkin belajar untuk mengurus anak. Sangat banyak opsi yang dapat anda pilih untuk anda pelajari lebih lanjut.

Study
Studying, sumber: flickr.com

Belajar hal-hal baru akan membuat anda dapat melewati hari-hari anda lebih ringan. Ketika anda dapat melewati hari demi hari anda dengan lebih ceria, anda juga tidak akan kehilangan motivasi untuk tetap mendapatkan pekerjaan. Bahkan bisa jadi sesuatu yang anda pelajari selama anda menganggur akan membantu anda ketika anda memasuki pekerjaan yang baru. 

4. Manfaatkan Segala Media


Gadgets
Gadget, sumber: flickr.com

Manusia milenial hidup dan bergantung dengan teknologi dan gadget. Gadget sangat bisa membantu, namun gadget juga bisa sangat menyesatkan. Cobalah untuk tidak terlalu banyak menghabiskan waktu anda untuk bermain gadget. Daripada bermain, cobalah untuk memanfaatkan gadget yang anda miliki dengan lebih positif. Misalnya dengan mencari informasi peluang kerja. 
Disamping itu, anda juga dapat memanfaatkan gadget yang anda miliki sebagai buku harian pribadi. Gunakan gadget anda untuk mencatat ide-ide yang muncul disaat anda berkegiatan. Kebiasaan mencatat ide ini bermanfaat juga untuk mempertajam daya ingat anda. Disamping itu, hal ini juga bisa anda manfaatkan untuk lebih luwes dalam mencari pekerjaan.

5. Jangan Malu
Malu bertanya sesat di jalan. Peribahasa ini memanglah sangat tepat. Carilah informasi mengenai peluang kerja sebanyak-banyaknya dengan bertanya kepada rekan anda. Selain itu, anda juga tidak perlu malu untuk mengakui bahwa saat ini anda memang sedang membutuhkan pekerjaan.

Lost
Lost, sumber: flickr.com

Semakin anda gengsi dengan status anda saat ini, niscaya peluang pekerjaan juga akan semakin menjauh dari anda. Manfaatkan juga bantuan dari keluarga anda dengan bertanya apakah rekan keluarga anda ada yang memiliki informasi mengenai peluang kerja untuk anda.

Diluar kelima hal diatas, 1 hal yang paling penting anda miliki selama mencari pekerjaan adalah sabar. Sikap sabar akan membantu anda untuk lebih positif memandang hari-hari anda. Bersabarlah, dan tetap yakin bahwa yang terbaik untuk anda belumlah datang. Tetap bersemangat, dan pantang menyerah, anda pasti akan menemukan jalan!

Semoga bermanfaat.

Tuesday, May 2, 2017

Liburan yang lebih seru dari long weekend?! ADA!!

Holidays!

Liburan yang lebih seru daripada long weekend?? Ada banget! Terutama buat orang-orang kantoran. Memang menarik ketika berbicara liburan yang bisa didapatkan di kantor, saat jam bekerja. Karena hal ini cukup tricky dan hanya dapat dilakukan oleh orang lama, atau orang baru dengan nyali besar. Ya, liburan yang lebih seru daripada long weekend adalah liburan di hari kerja! Sebut saja, holi “office” day alias, hari libur yang bisa didapatkan di hari kerja secara cuma-cuma. Ia, anda tidak salah dengar, memang cuma-cuma, tanpa cuti, tanpa ijin keluar kantor. Berikut ini penulis berikan tips, agar anda dapat mewujudkan holi"office"day versi anda:

1. Cek jadwal bung!
Penting untuk dicatat, bahwa yang perlu di update bukan hanya hape anda, tapi jadwal kerja anda juga. Update ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa jadwal anda sinkron dengan jadwal atasan anda. Stalk their sosmed, atau cari bocoran jadwal atasan dari sekpri-nya, setidaknya dapet gambaran lah. Ketika jadwal sudah sinkron, anda bisa sesuaikan dengan agenda kantor secara umum dan cari celah posisi aman. Aman yang seperti apa? Penulis yakin, anda lebih paham kondisi kantor anda sendiri.

2. Pastikan sepakat.
Jadwal sudah update, selanjutnya buat noktah perjanjian diantara sesama traitors (Baca:penghianat). Buat perjanjian hitam di atas putih, atau kalau perlu, buat perjanjian darah!! Hal ini bersifat wajib, agar celah kosong itu bisa dihidupkan dari kematian dan digantikan dengan kebahagiaan anda-anda sekalian. Seringkali faktor yang menggagalkan adalah adanya kutu-kutu takut yang kurang jauh liburannya. Selamatkan dia kawan!! Untuk meminimalisir  kegagalan, kutu-kutu muda ini perlu senantiasa dikawal. Pengawalan ini perlu dilakukan agar ketika si bos tidak ada, bayang-bayang bos tidak lagi melekat di benaknya. Cuci otaknya, luruskan kiblatnya, ajak kabur, ajar dia untuk mengetahui nikmatnya menikmati hidup, di jam kerja. Tapi harus dijadikan catatan, bahwa orang-orang seperti ini (baca: newbie) harus benar-benar diikat, agar tidak ngabur dengan berjuta-juta alasan di hari eksekusi.

3.  Teman sependeritaan.
Untuk menemukan teman yang bisa sama-sama sepakat dan berkomitmen, merupakan tantangan. Tapi hal ini bukanlah hal yang mustahil, selama kita tahu cara mencarinya dan tahu harus cari dimana. Nah, untuk menemukan teman yang sekiranya bakal sepakat, lakukan seleksi terhadap orang-orang yang juga punya skala ketertekanan yang sekiranya sama seperti anda. Dengan tekanan yang sama, kemungkinan besar kebutuhan anda dan rekan juga akan sama, sama-sama butuh liburan. Masa sih gak ada? Gak mungkin ah. Pasti ada, bahkan bisa jadi jumlahnya banyak!! Tapi ingat, lakukan seleksi dengan hati-hati. Lakukan tahapan demi tahapan yang anda dan sohib jahat anda tentukan. Hal ini penting diperhatikan karena, alih-alih mengajak anak baru untuk gila-gilaan, bisa jadi kalian yang malah terjebak dengan keparanoitannya karena rasa bersalah sama bayang-bayang si bos.

4. Jangan tutupi.
Ketika 3 step diatas sudah anda lalui, anda akan dapat memahami betapa anda akan memahami step yang ke empat ini. Jangan tutupi! Ia, jangan tutupi, pengalaman dari penulis bahwa ketika sesuatu yang salah itu ditutupi, akan timbul perasaan bersalah. Bisa anda bayangkan berlibur dengan rasa bersalah? God damn, that’s not good at all. Karena waktu akan berjalan begitu lama, dan setiap detik kalian meninggalkan meja kantor, kalian akan semakin tersiksa. Gila aja, masa persiapan yang anda lalui untuk mencapai orgasme liburan harus berakhir ketika belum sampai puncak. That’s gonna kill you from inside out! Sudah bisa dibayangkan kan, ketika sudah hampir orgasme dan sesaat kemudian rasa itu lenyap, pasti dongkol banget. Nah, kurang lebih rasanya juga akan sama ketika ghost of your boss menghantui liburan anda dan kepolosan anda.
Mungkin bagi sebagian orang, menghilang tanpa diketahui rekan kerja tuh sesuatu. Tapi di level lanjut, anda akan memahami bahwa menghilang dengan sepengetahuan rekan kerja anda tuh way above your sneaky level. Sehingga kesimpulannya, daripada anda curi-curi kesempatan ngabur dari kantor, mending sekalian kasih tau temen-temen di samping anda, kalau anda dan seperangkat teman sohib jahat anda akan berlibur. Kali aja mereka-mereka malah mau berpartisipasi.

5. Nikmati senikmatnya.
Semakin anda berusaha keras dalam menyusun taktik dan strategi holi"office"day anda, maka akan semakin nikmat eksekusi yang akan anda dapatkan. Hal ini mutlak adanya, karena walaupun pelaksananaan dan eksekusi berjalan kasar, bahkan meninggalkan luka, namun tetap menjadi satu keharusan bahwa eksekusi itu harus tetap dinikmati. Yang jelas, selangkah setelah anda dan rekan penghianat meninggalkan pintu kantor, kalian harus ingat bahwa apapun yang terjadi, tetap harus maju. Ingatlah bahwa tidak akan ada pintu untuk kembali bagi anda, sehingga bagaimanapun tantangannya, harus bisa menikmati senikmat-nikmatnya! Ya, ibarat permainan game, semakin tinggi levelnya, akan semakin seru permainannya, dan semakin seru juga tantangannya. Ketika berhasil menyelesaikan tantangannya, kepuasannya akan semakin memuncak, dan luar biasa!. Cobain deh.

Semoga bermanfaat, gudlak teman-teman sepenghianatan.

Salah kostum itu, gak selamanya petaka kok.

Bukan salah kostum, sumber: flickr.com Salah kostum merupakan peristiwa sederhana yang terkadang terjadi diluar dugaan. Peristiwa in...