Thursday, June 1, 2017

Salah kostum itu, gak selamanya petaka kok.

bukan salah kostum #PorprovJatimIV
Bukan salah kostum, sumber: flickr.com

Salah kostum merupakan peristiwa sederhana yang terkadang terjadi diluar dugaan. Peristiwa ini juga mampu menghilangkan kemampuan kita untuk dapat berbaur dan menghindarkan tatapan-tatapan aneh! Peristiwa salah kostum bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Peristiwa ini juga bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anda. Kesalahan menelaah situasi sampai berujung ke kesalahan kostum tidak melulu terjadi di saat liburan, tapi di kantor, di kelas, di mall, dimana saja. Terkadang, salkos (baca: salah kostum) bisa aja tidak terlalu fatal. Tetapi di beberapa situasi, salkos terbukti menjadi pembunuh (karakter) nomer 2 setelah kanker! Jadi, ketika terjebak di situasi semacam ini, coba ikutin salah satu atau semua tips di bawah ini. Niscaya (bagi yang percaya) bisa selamat dan tetap stay dingin di peristiwa kesalahkostuman anda. Mari kita cek satu persatu:

1.      Stylish dan zonk tuh beda tipis.
Seperti judul diatas, bergaya dan zonk tuh bedanya tipis banget. Sanking tipisnya, mungkin bisa diandaikan seperti lapisan es yang terbentuk di atas air yang mulai membeku, yang apabila kepentok sedikit saja bisa hancur berantakan. Hal yang tidak jauh berbeda juga akan terjadi dengan kepercayaan diri anda, ketika anda merasa stylish tapi malah dipandang aneh oleh orang lain. Kan gak enak, dandan lama-lama, milih baju juga susah, eh malah dianggap aneh. Makanya, sebelum semuanya terlambat, jangan kebanyakan gaya. Hindarkan coba-coba, terutama untuk menghadapi acara-acara resmi. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari ke-zonk-an. Kalau sudah terlanjur, lakukan segera penanganan pertama di bawah ini!!

2.      That’s just an opinion!
Terkadang untuk tersadar bahwa kita sedang berada di situasi ini (salah kostum) butuh waktu. Dan yang memperparah adalah bahwa kesadaran itu hampir selalu datang terlambat. Tidak jarang kesadaran itu datang tepat di tempat dimana seharusnya kita dapat menikmati suasana. Makanya, ketika ketersadaran itu datang terlambat, yang bisa kita lakukan hanya mengorganisir. Jangan panik, yang penting tetep enjoy dan jangan sampai jadi mood killer bagi anda. Akan sangat disayangkan kalau anda harus melewatkan suasana yang seharusnya dikenang hanya karena salkos. Maka dari itu, ketika tangan anda tidak cukup buat menutup mata semua orang yang menatap, arahkanlah kedua tangan anda untuk menutup telinga anda sendiri. Sembari berfikir positif, “Yaelah, namanya gaya kan bebas-bebas aja. Ane salah kostum? Ah itu mah Cuma pendapat orang sirik aja.” Ya walaupun tingkat keberhasilan kecil, tapi setidaknya anda tidak menyerah sebelum berperang. Cara ini belum berhasil? Coba cara selanjutnya!

3.      Beda tempat (enggak) beda kostum.
Biasanya, peristiwa ini terjadi kepada kaum pria culun yang hidup secara nomaden (baca:kos). Kasus ini juga bisa ditemukan pada kaum hawa, namun dengan level pengulangan yang lebih rendah.  Bisa dibilang bahwa permasalahan ini bukan hanya masalah selera tapi juga menyangkut masalah yang lebih kronis, masalah kantong. Pengen sih bisa modis, tapi ada daya kantong gak mumpuni. Akhirnya 1 kostum untuk berbagai situasi! Hebatnya lagi, mereka-mereka yang meyakini bahwa 1 kostum dapat bermanfaat di berbagai situasi memiliki kepercayaan diri yang awesome banget. Biasanya, yang dikorbankan dari penyakit modis dari kaum pria culun ini adalah jaket! Gak perduli badai melanda, angin rebut, hujan es, atau panas ekstrim, tetep aja tuh jaket nemplok di badan, sambil tangan setia berlindung di kantong jaket. Parahnya lagi, mereka menganggap itu keren! Jadi, ketika kalian-kalian yang “normal” dengan kehidupan fashion kalian, sesekali perlu belajar dari mereka-mereka yang hidup di keterbatasan mode. Setidaknya, kepercayaan diri mereka itu yang patut anda tiru. Sehingga, ketika kalian terjebak di situasi salkos, percayalah bahwa anda bukanlah yang terburuk! Masih belum berhasil? Coba lihat lanjutannya.

4.      Lokasi menentukan.
Untuk step yang satu ini, akan lebih pas ketika anda berada di posisi berlibur. Perlu juga dipertimbangkan, bahwa step yang satu ini tidak dapat diterapkan apabila anda bepergian dengan tujuan pasti (seperti kondangan).
Ketika anda baru tersadar di perjalanan bahwa kostum yang anda kenakan tidak sesuai, ada baiknya kalian pelankan laju kendaraan. Manfaat mengurangi laju kendaraan adalah anda mendapatkan waktu lebih untuk mempertimbangkan. Menimbang apakah anda akan tetap mengambil resiko mendapat tatapan tajam dari pengunjung lain, atau anda memutuskan untuk beralih ke objek wisata lain! Jadi pertimbangkan dengan matang, ketika kostum anda terlalu santai, sebaiknya jangan memaksakan untuk mengunjungi objek wisata yang berbau religi dan sejenisnya. Yang pada intinya, lihat lanjutan di bawah.

5.      Jangan sampai ada penyesalan.
Beberapa peristiwa hanya terjadi 1 kali, tanpa adanya kesempatan untuk diulang. Wedding party, pesta perpisahan, atau bahkan interview kerja. Pada intinya sadar diri di awal itu amatlah penting. Apalagi kalau ini menyangkut soal penampilan dan gaya berpakaian. Yang jelas, jangan sampai ada penyesalan di penghujung hari. Karena penyesalan akan selalu datang di akhir, bukan datang di awal. Jadi, ketika sudah terlanjur terjebak di situasi salkos, jangan panic, tarik nafas panjang dan tetap (berusaha) menikmati suasana semaksimal mungkin.

Jadi pada intinya, berhati-hatilah dalam berpakaian. Kalaupun terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan ini, tetaplah nikmati semuanya. Salkos bukanlah akhir dunia!


Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Salah kostum itu, gak selamanya petaka kok.

Bukan salah kostum, sumber: flickr.com Salah kostum merupakan peristiwa sederhana yang terkadang terjadi diluar dugaan. Peristiwa in...