Wednesday, April 26, 2017

Jangan Sembarangan Pilih Jurusan Kuliah!!

becareful !

Hati-hati, jangan sembarangan pilih jurusan kuliah lho. Karena langkah masa depanmu sedikit banyak ditentukan oleh jurusan yang kalian pilih.

Memilih jurusan kuliah memang selalu susah-susah gampang. Kesukaan, hobi, atau mungkin mendengar propaganda positif pihak kampus menjadi pertimbangan. Namun pada kenyataannya, suka atau hobi saja tidak cukup menjadi alasan dirimu untuk menentukan pilihan jurusan kuliah. Karena, tidak sedikit mahasiswa yang merasa salah pilih jurusan, dan berakhir dengan keengganan kuliah, kan sayang.

Merasa salah memilih jurusan, tidak jarang membawa mahasiswa menjadi malas dan tidak tertarik untuk melanjutkan kuliah. Walaupun memang ada juga yang berhasil walaupun pada awalnya merasa salah pilih jurusan. Dari pengalaman penulis, rata-rata 15 mahasiswa dari 35 mahasiswa di kelas yang penulis ampu merasa salah pilih jurusan. Jadi, menyambut awal tahun ajaran baru 2017/2018 ini, tidak ada salahnya anda mempersiapkan diri lebih baik untuk memilih jurusan kuliah yang sesuai.

Berdasarkan pengalaman penulis, berikut ini beberapa pertimbangan yang bisa anda lakukan sebelum menentukan hendak berlabuh dimana :

1. Pertimbangan Orang Tua
Nah, perihal pertimbangan dan restu orang tua sering menjadi permasalahan yang sensitif. Pengalaman penulis, pilihan penulis dan pilihan orang tua penulis berbeda, dan memang hal itu tidak mudah. Sebagai anak muda, biasanya banyak hal yang menjadi pertimbangan, namun tidak jarang pertimbangannya merupakan hal yang sepele dan remeh. Berbeda dengan sudut pandang orang tua yang punya pengalaman lebih, dan pasti berpandangan lebih jauh mengenai berbagai hal sebelum memberikan saran kepada anaknya untuk memilih suatu jurusan.
Jadi untuk hal pertama ini, penulis menyarankan bahwa tidak ada salahnya mencoba mengikuti kemauan orang tua. Minimal bisa mempertimbangkan untuk mengikuti seleksi saringan masuk. Namun, jika memang pilihan orang tua terlalu berat (atau terlalu menuntut), tidak ada salahnya mengikuti hati nurani, asalkan harus disampaikan dengan baik-baik, dan sampaikan juga alasan dan pertimbanganmu dengan halus dan tertata.

2. Proses Perkuliahan
Banyak kegagalan mahasiswa pada proses awal perkuliahan adalah karena ekspektasi yang terlalu tinggi. Walaupun jurusan yang dipilih sesuai dengan kemauan, namun tidak jarang karena ketidak tahuan akan jurusan yang dipilih maka membuat mahasiswa terkaget-kaget ketika menghadapi perkuliahan. 
Ada peribahasa yang berbunyi "Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan". Peribahasa ini cocok sekali untuk kalian yang sedang memilih milah jurusan yang akan diambil. Artinya, berfikirlah baik-baik sebelum bertindak. Dalam hal memilih jurusan, ada baiknya kalian cari tahu, bagaimana proses perkuliahan di dalamnya, pelajaran apa saja yang akan diajarkan, dan kesulitan apa yang sekiranya akan dihadapi kedepan. Hal ini perlu dilakukan untuk "meminimalisir kekagetan" kalian pada saat menghadapi kuliah. Dengan kata lain, berjaga-jagalah pada ekspektasi terhadap jurusan yang kalian pilih.

3. Lapangan Pekerjaan
Tidak ada salahnya memilih jurusan sesuai dengan minat dan keinginan. Tetapi tidak ada salahnya mempertimbangkan ketersediaan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan peminatan jurusan yang kalian pilih. Karena pada prinsipnya, kuliah adalah sarana untuk bisa melangkah ke masa depan yang lebih baik. Masa depan yang lebih baik, pasti tidak akan tercapai apabila tidak memiliki pekerjaan. Sehingga, penulis menyarankan cobalah untuk mencari tahu jenis pekerjaan apa yang bisa kalian geluti kelak. Akan lebih baik lagi jika informasi pekerjaan yang kalian cari bersifat jangka pendek dan jangka panjang, sehingga kalian akan memiliki rencana cadangan apabila kenyataan tidak berjalan sesuai dengan harapan kalian.

4. Predikat Kampus
Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah mengenai predikat kampus yang akan kalian pilih. Hal ini secara tidak langsung dapat berkaitan dengan lapangan pekerjaan bagi kalian kelak. Pilihlah kampus atau institusi yang sudah terakreditasi serta memiliki rekam jejak yang baik. Carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai kampus yang akan kalian tuju, bisa dari website, alumni, atau dari rekan. Usahakan mencari informasi pembanding selain dari website institusi yang bersangkutan, karena website institusi tentulah berisi hal-hal positif saja.
Kampus dengan predikat yang baik, tentunya memiliki peluang yang lebih baik untuk menghantarkan alumninya ke dunia kerja. Predikat yang baik tentu juga akan membawa kebanggaan dan kenyamanan selama menjalani proses perkuliahan kalian.

5. Biaya Kuliah
Last but not least, cari tahu biaya kuliah pertahun. Cari tahu juga total biaya kuliah yang kalian perlukan dari awal sampai dengan akhir. Hal ini perlu juga kalian pertimbangkan dan bicarakan dengan orang tua untuk meminimalisir kemungkinan kalian macet di tengah jalan dikarenakan terkendala biaya kuliah.
Memang benar adanya, bahwa kampus yang bagus, memiliki predikat baik cenderung memiliki biaya yang tinggi. Tidak ada salahnya kalian juga mencari tahu, beasiswa apa saja yang kalian mungkin bisa dapatkan selama kuliah jika memang kalian ingin kuliah namun terkendala dengan biaya yang tinggi.
Mungkin kalian juga dapat mencari informasi keringanan biaya kuliah jika memungkinkan. Kuncinya adalah 1, yaitu jangan malu! Cari informasi seluas-luasnya mengenai biaya kuliah dan keringanannya, karena hal ini mungkin bisa menjadi solusi buat kalian yang terkendala soal biaya kuliah.

Disamping kelima hal diatas, perlu juga diperhatikan motivasi dari dalam diri kalian sendiri. Coba ambil waktu sejenak dan renungkan, kenapa sih aku memilih jurusan ini? Karena dunia perkuliahan itu berat dan kejam, dan bagi yang tidak bersungguh-sungguh, sangat mungkin kalian akan karam di tengah jalan.

Semoga bermanfaat.

Thursday, April 20, 2017

Kunci Untuk Membuat Hidup Anda Lebih Baik


`LiFe`

Pagi ini, penulis mendapatkan sebuah pesan yang dikirimkan oleh seorang rekan penulis di dalam sebuah grup. Pada dasarnya, membaca sebuah artikel panjang lebar yang dibagikan di sebuah grup bukanlah hal yang menarik. Terlebih, artikel tersebut dibagikan di pagi hari. Bahkan, ketika melihat pesan berantai ada kalanya kita tidak akan tertarik dan cenderung melewatkannya begitu saja.
Namun, judul yang penulis baca, membuat penulis tergelitik untuk membacanya. Penulis rasa, anda juga mungkin akan setuju dengan isi dari tulisan tersebut, maka dari itu tulisan ini saya bagikan kepada anda. Kurang lebih isinya seperti ini:

Ausberg 49 tahun, seorang dosen ilmu komputer dari Universitas Mellon, United States meninggal akibat kanker pankreas yang dideritanya pada 2008 silam. 
Di dalam sebuah surat untuk istrinya, Jai, dan anak-anaknya, Dylan, Logan dan Chloe, ia menuliskan secara indah mengenai  'Panduan Menuju Kehidupan Yang Lebih Baik' untuk diikuti istri dan anaknya. 
Di akhir hidupnya ia menulis sebuah buku yang berjudul "The Last Lecture" (Pengajaran Terakhir) yang menjadi salah satu buku best-seller di tahun 2007. Dan apa yang menjadi warisan yang ditinggalkannya?

KUNCI UNTUK MEMBUAT HIDUP ANDA LEBIH BAIK


LIFE:
  1. Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui.
  2. Jangan berpikir negatif akan hal-hal yang berada diluar kendali Anda, melainkan salurkan energi Anda menuju kehidupan yang dijalani saat ini, secara positif.
  3. Jangan bekerja terlalu keras, jangan lewati batasan Anda.
  4. Jangan memaksa diri Anda untuk selalu perfect, tidak ada satu orang pun yang sempurna. 
  5. Jangan membuang waktu Anda yang berharga untuk gosip.
  6. Bermimpilah saat anda bangun (bukan saat tertidur).
  7. Iri hati membuang-buang waktu, Anda sudah memiliki semua kebutuhan Anda.
  8. Lupakan masa lalu. Jangan mengungkit kesalahan pasangan Anda di masa lalu. Hal itu akan merusak kebahagiaan Anda saat ini.
  9. Hidup terlalu singkat untuk membenci siapapun itu. Jangan membenci.
  10. Berdamailah dengan masa lalu Anda agar hal tersebut tidak menganggu masa ini
  11. Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda kecuali Anda.
  12. Sadari bahwa hidup adalah sekolah, dan Anda berada di sini sebagai pelajar. Masalah adalah bagian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas aljabar (matematika) tetapi, pelajaran yang Anda dapat bertahan seumur hidup.
  13. Senyumlah dan tertawalah.
  14. Anda tidak dapat selalu menang dalam perbedaan pendapat. Belajarlah menerima kekalahan.
COMMUNITY:
  1. Hubungi keluarga Anda sesering mungkin.
  2. Setiap hari berikan sesuatu yang baik kepada orang lain.
  3. Ampuni setiap orang untuk segala hal.
  4. Habiskan waktu dengan orang-orang di atas umur 70 dan di bawah 6 tahun.
  5. Coba untuk membuat paling sedikit 3 orang tersenyum setiap hari.
  6. Apa yang orang lain pikirkan tentang Anda bukanlah urusan Anda.
  7. Pekerjaan Anda tidak akan menjaga Anda di saat Anda sakit, tetapi keluarga dan teman Anda. Tetaplah berhubungan baik.
PERSONALITY:
  1. Jadikan Tuhan sebagai yang pertama dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan Anda.
  2. Tuhan menyembuhkan segala sesuatu.
  3. Lakukan hal yang benar.
  4. Sebaik/ seburuk apapun sebuah situasi, hal tersebut akan berubah.
  5. Tidak peduli bagaimana perasaan Anda, bangun, berpakaian, dan keluarlah!
  6. Yang terbaik belumlah tiba.
  7. Buang segala sesuatu yang tidak berguna, tidak indah, atau mendukakan.
  8. Ketika Anda bangun di pagi hari, berterima kasihlah pada Tuhan untuk itu.
  9. Jika Anda mengenal Tuhan, Anda akan selalu bersukacita. So, be happy.
Ternyata, bahagia atau tidaknya kita, bukanlah ditentukan oleh orang lain, namun dari diri anda sendiri. Permudah hidup anda dengan tidak mempersulitnya. Karena, hidup tercipta sudah cukup sulit, dan penulis rasa, kita tidak perlu menambah kesulitan lagi didalamnya.

Semoga bermanfaat. Salam bahagia. 

Saturday, April 1, 2017

Hati-hati! Modus penipuan berkedok transfer e-cash!

Modus penipuan melalui dunia maya saat ini sangat beragam. Mulai dari sesederhana mama minta pulsa, undian berhadiah, dan saat ini mulai merambah modus baru, e-cash.
Seperti kita ketahui bersama, perkembangan jaman benar-benar membuat banyak orang semakin mudah dalam bertransaksi.
Terlebih dengan hadirnya e-money atau uang elektronik serta beragam fiturnya. Salah satu produk yang memudahkan dalam bertransaksi adalah e-cash.
Namun perkembangan jaman juga membuka celah kejahatan baru. Terlebih, ketika tidak semua orang mengikuti perkembangan jaman alias gaptek. Celah inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang kurang bertanggung jawab.

Salah satu contoh (yang mungkin) merupakan modus penipuan berkedok e-cash Mand*r*.

Berikut ini kronologinya :

Pada sabtu malam lalu, barang dagangan yang penulis tawarkan mendapat respon dari calon pembeli. Saat bernegoisasi mengenai harga dan ongkir, mulai terlihat kejanggalan. Yaitu, calon pembeli memberikan alamat dengan menggunakan foto e-KTP nya(1). Namun sebagai penjual yang baik, pembeli tetap dilayani dengan profesional.
Kejanggalan berikutnya adalah proses negosiasi yang berlangsung sangat singkat. Pembeli menawar, penjual memberikan tawaran baru, dan langsung diterima!(2) Awesome!
Kejanggalan berikutnya muncul ketika waktu transfer setelah deal harga hanya berselang 11 menit! (3). Deal pukul 23:16, dan bukti transfer (yang aneh) penulis terima pukul 23:27. Waktu tempuh yang  sangat singkat. Tapi penulis tetap berpikiran positif, mungkin kos si pembeli bersebelahan dengan atm.
Akhirnya pembicaraan (melalui wa) malam itu berakhir, dan di pagi hari berikutnya, penjual bersiap mengirimkan barang.
Dengan asumsi bahwa penulis memiliki bukti transfer (walaupun dengan beberapa kejanggalan), penulis pun bersiap menuju ke atm untuk mengecek apakah dana telah masuk. Namun, ternyata dana tersebut belum diterima, dan mulailah kejanggalan-kejanggalan baru bermunculan.
Pembeli mencoba mengkonfirmasi penulis, apakah uang sudah masuk. Setelah penulis konfirmasi bahwa dana belum masuk, pembeli pun menyuruh untuk melakukan pengecekan melalui fitur e-cash.
Untuk diketahui, bahwa rekening bank yang penulis gunakan belum memiliki fitur e-cash. Pembeli menggunakan rekening Mand*r* dan penulis menggunakan rekening BR* untuk menerima dana. Ketika dikonfirmasi, pembeli malah menyuruh penulis untuk melakukan pengecekan melalui ATM Mand*r*, bahkan pembeli mengirimkan screen shot panduan untuk e-cash. (Niat banget!)

Akhirnya penulis coba perhatikan step by step yang diberikan. Kurang lebih isinya begini:
1. Masukkan kartu ATM
2. Pilih bahasa inggris
3. Masukkan pin kartu ATM
4. Pilih Other Transaction
5. Pilih Electronic Money
6. Mandiri e-cash
7. Top Up
8. Masukkan kode e-cash dana (dapat dilihat di struk)
9. Masukkan no OTP dana (RP). xxxxx (dapat dilihat di struk)
10. Dana saving (yes)
11. Saving

Apakah ada yang aneh dari step di atas? Jika kita ingin mengisi ulang atau Top Up e-cash kita, maka tidak ada yang aneh. Namun, jika kita ingin mengambil dana kita sendiri, ada beberapa yang perlu dicermati.
1. Mengapa harus memilih bahasa inggris? Mungkin hal ini guna membingungkan si calon korban yang tidak begitu familiar dengan menu berbahasa inggris.
2. Mengapa harus ada kode e-cash dan nomer OTP? Nomer dan kode ini seharusnya hanya dimiliki secara pribadi dan bersifat rahasia. Kan jadi aneh ketika kita diberitahu nomer rahasia ini.
3. Dana saving? Mau disave kemana dananya? Ke si pemilik kode e-cash dan nomer OTP pastinya.
Yang ada bukan dana di rekening bertambah, tetapi malah berkurang sesuai dengan jumlah dana yang kita setujui.

Lebih aneh lagi adalah ketika lama kelamaan, pembeli semakin menggebu-gebu ingin penulis segera menyelesaikan transaksi di ATM sesuai dengan keinginan pembeli.
Bahkan selang 2 jam dari waktu konfirmasi pertama yang penulis lakukan bahwa dana belum masuk, pembeli masih menggebu-gebu meminta penulis untuk ke ATM dan segera menyelesaikan transaksi, bahkan dengan embel-embel "nanti kalau agan bingung, saya pandu dari sini". Penulis jadi berfikir, kok malah sepertinya yang butuh duit tuh si pembeli ya? Kan yang jual barang itu saya (penulis) kenapa yang menggebu-gebu sampen? Pikir saya dalam hati.

Sampai blog ini ditulis pun, pembeli masih menginginkan penulis untuk segera ke ATM, (bahkan menyarankan untuk menggunakan kartu ATM lain selain BR* yang penulis miliki). 
Penulis kasih nomer rekening apa(BR*),  eh si pembeli nyuruh ngeceknya pakai ATM apa (BC*).

Jika ada rekan-rekan yang mengalami transaksi model seperti ini, disarankan untuk berhati-hati. Karena setelah penulis cek mengenai e-cash Mand*r* di internet, transfer dana hanya bisa dilakukan jika sama-sama memiliki akun e-cash, atau setidaknya memiliki rekening Mand*r*. Tentu saja penulis tidak memiliki kedua-duanya.

M aaf tidak bisa memberikan bukti screen shot karena HP yang penulis gunakan belum memiliki fitur tersebut. 

Sekian pengalaman penulis, semoga bermanfaat agar rekan-rekan lebih berhati-hati kedepannya. SPP.

Salah kostum itu, gak selamanya petaka kok.

Bukan salah kostum, sumber: flickr.com Salah kostum merupakan peristiwa sederhana yang terkadang terjadi diluar dugaan. Peristiwa in...